Daftar Kumpulan Ekspedisi, Paket, Logistik, Expedisi, Kurir, Cargo, Express, Logistic Lengkap Di Indonesia

Rabu, 27 Januari 2016

5 Ciri-ciri Sains Yang Wajib Anda Tahu !


Pengertian sains secara singkat dan jelasSains adalah berasal dari bahasa latin yaitu “scientia” yang artinya pengetahuan. Jadi definisi sains ialah suatu cara untuk mempelajari berbagai aspek-aspek tertentu dari alam secara terorganisir, sistematik & melalui berbagai metode saintifik yang terbakukan. Ruang lingkup sains terbatas pada berbagai hal yang dapat dipahami oleh indera (penglihatan, sentuhan, pendengaran, rabaan & pengecapan) atau dapat dibilang sains itu pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian.

Definisi Sains

Seperti tadi diatas seringkali dikenal atau disebut dengan sains murni, untuk dapat membedakannya dengan sains terapan, yang merupakan aplikasi dari sains yang ditujukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia. 

Klasifikasi Ilmu Sain

Ilmu sains pada diklasifikasikan menjadi 2 (dua), diantaranya yaitu :
1. Natural sains / ilmu pengetahuan Alam.
2. Sosial sains / ilmu pengetahuan sosial.

Sains mempunyai ciri
1. Objek yang dikaji berupa benda-benda kongkret yang terdapat di alam ini, benda-benda tersebut dapat dideteksi dengan panca indra kita, misal dapat dilihat, didengar, dirasakan. Jadi, dapat berupa benda padat, cair, dan gas.
2. Dikembangkan dengan pengalaman empiris (pengalaman nyata), dalam arti pengalaman yang dapat dirasakan oleh setiap orang.
3. Melalui langkah yang sistematis, maksudnya siapa pun yang membuktikan jika melalui cara-cara, situasi, dan kondisi sama akan dihasilkan produk yang sama pula.
4. Cara berpikir dengan menggunakan logika, misalnya berpikir secara induktif, artinya berpikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan umum. Contohnya manusia pasti mati, hewan pasti mati, tumbuhan pun juga mati, dapat ditarik kesimpulan bahwa semua makhluk hidup pasti akan mati. Selain berpikir secara induktif, juga berfikir secara deduktif, artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-
hal umum menjadi ketentuan yang berlaku khusus. Misalnya semua makhluk hidup memerlukan makan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ayam adalah makhluk hidup. Kesimpulannya ayam memerlukan makan untuk memenuhi hidupnya.
5. Hasilnya objektif, hanya memihak pada kebenaran ilmiah. Berupa hukum-hukum yang berlaku untuk umum.
 

Pembagian Bidang Sains

Di bagian bawah ini ialah beberapa contoh dari sekian banyak pembagian berbagai bidang sains, khususnya IPA atau natural sains, misalnya seperti:
1. Biologi (Biology) = Anatomi, biofisika, Fisiologi, genetika, Ekologi, taksonomi, virulogi, zoologi dan lain-lain.
2. Kimia (Chemistry) = Kimia Analitik, Elektrokimia, Kimia organik, kimia anorganik, ilmu material, kimia polimer, thermokimia dan lain-lain.
3. Fisika (Physics) = Astronomi, kinetika, fisika nuklir, dinamika, fisika material, mekanika quantum, thermodinamika, optik dan lain-lain.
4 Ilmu Bumi (Earth Science) = Ilmu lingkungan, geologi, geodesi, hydrologi, paleontologi, meteorologi, oceanografi dan lain-lain.

Metode Saintifik adalah 

langkah - langkah yang tersusun secara sistematik untuk memperoleh suatu kesimpulan ilmiah. Metode saintifik pada dasarnya merujuk pada model penelitian yang dikembangkan oleh francis Bacon (1561-1626). 

Tujuan Sains

Apakah tujuan sains? Mungkin gambaran paling umum, bahwa tujuan dari sains yaitu untuk menghasilkan model yang dapat berguna tentang realitas. Pada umumnya penyelidikan ilmiah menggunakan beberapa bentuk metode ilmiah. Secara umum metode yang dipakai, yaitu: Observasi
 Hipotesis,  Prediksi,  Penelitian,  Kesimpulan,

Langkah-langkah Sains :

1. Mengidentifikasi masalah ( dari fakta yang ditemukan di lingkungan )
2. Mengumpulkan data yang sesuai dengan permasalahan yang ditemukan
3. Memilah data yang sesuai dengan permasalahan merumuskan hipotesis ( dugaan ilmiah yang menjelaskan data dan permasalahan yang ada sehingga dapat menentukan langkah penyelesaian masalah lebih lanjut)
4. Menguji hipotesis dengan mencari data yang lebih faktual ( mengadakan eksperimen)
5. Menguji keakuratan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya agar dapat mentukan tindakan terhadap hipotesis tersebut ( mengkonfirmasi, memodifikasi, ataupun menolak hipotesis